Breaking News

Mahfud MD : Track Record Presiden Jokowi Sangat Bersih Dari Isu Korupsi


Rekam Jejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak memimpin Kota Solo 2 periode dan menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga menjadi orang nomor satu di Indonesia diakui mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Prof. Mahfud MD sangat bersih.
Bahkan mantan ketua tim pemenangan paslon Prabowo Subianto Dan Hatta Rajasa pada pilpres 2014 lalu ini tak segan-segan mengungkapkannya di depan publik seperti saat dia berkesempatan berbicara di forum Indonesia Lawyer Club TV One 14 Agustus 2018 silam.
Di akhir-akhir kesempatannya berbicara di ILC, Mahfud menyebut pribadi Jokowi baik karena tiga hal.
“Satu, semua lawan-lawan politiknya itu mencari titik lemah korupsinya ndak ada sampai sekarang,” tegasnya.
“Itu kalau ada korupsinya udah kena, anaknya ndak ikut-ikut, dianya sendiri bersih,” ujar Mahfud MD.
Kedua, Jokowi disebut Mahfud Md sosok yang tegas. Mahfud mencontohkan soal gugatan UU No 2/2018 tentang MD3 mengenai kewenangan DPR memanggil paksa seseorang atau kelompok yang kemudian pasal tersebut dibatalkan MK.
Soal UU MD3, Jokowi disebut Mahfud mengajak bicara sejumlah ahli hukum tata negara, di antaranya Harjono dan Maruarar Siahaan. Jokowi disebut menolak lobi politik seperti yang disarankan Mahfud Md terkait UU MD3.
“Pak Jokowi bilang, ‘Pak Mahfud, untuk apa lobi? Itu kan sudah benar hukumnya, kalau saya ambil keputusan ini, hukumnya sudah benar kan? Karena itu, untuk apa saya lobi, biar DPR protes kalau hukum sudah benar saya jalan saja,'” sambung Mahfud.
Ketiga, Jokowi disebut Mahfud sangat responsif terhadap masukan. Mahfud mencontohkan soal perlawanan M Irfan Bahri terhadap begal di Bekasi yang malah membuat Irfan berstatus tersangka.



“Saya bersama Bu Yenti Garnasih ketemu Presiden, ‘Pak ini nggak bener nih. Menurut Kitab UU Hukum Pidana, orang bela diri ada alasan pemaaf, alasan pembenar, kok tiba-tiba tersangka?’ Pak Presiden, ‘Oh betul, Pak, ada aturan itu?’ ada,” kata Mahfud menceritakan isi pertemuannya dengan Jokowi membahas kasus pemotor melawan begal.
“Saya biasanya peristiwa ini nggak dengar, saya catat saya selesaikan,” ujar Mahfud bicara soal janji Jokowi. “Besoknya anak ini bukan hanya dibebaskan, tapi diberi penghargaan oleh polisi. Artinya apa? Presiden responsif,” sambungnya.
Di luar apresiasi itu, Mahfud menegaskan tetap membantu Jokowi di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Tapi Mahfud tak ingin ikut campur dalam urusan politik.
“Saya ikut Pak Jokowi dalam kenegaraan, dalam politik ada timnya sendiri. Kalau saya harus ikut ke politik tentu saya di BPIP harus mundur karena ini ideologi, sehingga saya di sini saja membantu Pak Jokowi juga di dalam pemerintahannya, bukan di dalam politik pilpresnya,” pungkas Mahfud.
Prof Mahfud MD mengaku tidak kecewa hanya kaget setelah namanya tidak jadi disebut saat Presiden Jokowi mengumumkan cawapresnya untuk Pilpres 2019.
Sebagaimana diketahui, Mahfud MD sempat dikabarkan bakal menjadi cawapres Jokowi, namun pada akhirnya Jokowi memilih Ketua MUI KH Ma’ruf Amin
Seperti diketahui capres Prabowo menyorot maraknya korupsi di Tanah Air menjadi penyebab kemiskinan. Ketum Partai Gerindra itu berpendapat kasus korupsi di Indonesia sudah sangat parah karena sampai melibatkan kepala daerah bahwa hakim.
“Isu utama di Indonesia sekarang adalah maraknya korupsi, yang menurut pendapat saya sudah seperti kanker stadium empat,” kata Prabowo saat menjadi pembicara utama dalam acara ‘The World in 2019 Gala Dinner’ di Hotel Grand Hyatt, Singapura, Selasa (27/11/2018).



No comments:

Powered by Blogger.