Breaking News

Ini Imbauan PWNU NTB di 23 Hari Menuju Pemilu Serentak 2019


Maraknya berbagai bentuk provokasi seperti ujaran kebencian, saling menjelekkan hingga menjurus ke fitnah melalui media soaial, untuk mengadu domba kelompok satu dengan kelompok lainnya, disikapi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Nusa Tenggara Barat.

Ketua Tanfidziyah PWNU NTB, Prof. Dr. H. Masnun Tahir, M.Ag., Minggu (24/3) malam, mengeluarkan imbauan kepada masyarakat guna terciptanya NTB yang damai, harmonis, dan sejuk. Lebih-lebih menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 17 April mendatang.

“Diminta kepada siapapun yang melakukan hal tersebut, untuk menghentikan aktifitas-aktivitas tersebut untuk mewujudkan suasana yang aman dan nyaman di tengah-tengah masyarakat,” ungkap Prof. Masnun didampingi Sekretaris Tanfidziyah PWNU NTB, L. Aksar Anshori.

Pihaknya juga mengimbau kepada pemilik akun-akun provokatif, baik kelompok terorganisir maupun personal, agar secara sadar menghentikan aktifitas-aktifitas yang tidak terpuji tersebut.

“Menertibkan anggotanya dengan menyaring penyebaran ungkapan-ungkapan provokatif, dan bila perlu menutup akun-akun tersebut,” tegas Prof. Masnun yang juga Wakil Rektor I Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram itu.

Selain itu, pihaknya berharap agar masyarakat tidak terpancing dengan berbagai bentuk provokasi, baik yang disebar melalui medsos maupun yang dihembuskan dari mulut ke mulut secara masif, oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

“Provokasi tersebut yang akan membuat semakin keruhnya suasana di tengah-tengah masyarakat,” ucapnya.

Atasnama PWNU NTB, Prof. Masnun meminta pihak aparat Kepolisian dalam ha ini Polda NTB dan jajarannya, segera mengambil tindakan antsipasi dini terhadap permasalahan tersebut.

“Aparat Kepolisian agar melakukan langkah-langkah pencegahan dan dapat mengambil tindakan-tindakan hukum, sesuai dengan kewenangan yang dimiliki dengan menganut asas ‘praduga tidak bersalah’ (presumtion of inoucence),” harapnya.

Pihaknya mengajak kepada segenap elemen untuk mewujudkan suasana demokrasi menghadapi Pemilu Serentak 2019, dalam suasana menyenangkan, aman, nyaman, riang gembira.

“Mendidik masyarakat dalam suasana kebersamaan dan persaudaraan, sebagai ummat seagama, sebangsa, setanah air, dan sebagai sesama manusia yang berakhlak dan berbudaya,” tutupnya. (red)







No comments:

Powered by Blogger.