Breaking News

Multaqo Ulama Diharapkan Jadi Teladan bagi Generasi Muda


JAKARTA - Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia KH Muhammad Cholil Nafis mengapresiasi digelarnya Multaqo Alim Ulama. Mudah-mudahan semua disadarkan melalui acara tersebut untuk meneladani para ulama, untuk saling sayang kepada bangsa ini dan untuk selalu berjuang untuk kepentingan seluruh umat.
"Alhamdulillah wa syukurilah, saya dapat meneladani kepada orangtua kita di Multaqo, saya mengapresiasi inisiasi ini, karena saya mendapat undangan yang ditandatangani KH Maimun Zubair, orang sepuh, pengasuh pondok pesantren, lalu masih care, peduli dengan kondisi bangsa ini untuk mengajak kita sadar terhadap kebangsaan dan mematuhinya, tetap percaya kepada lembaga negara dan kita semua juga menjadikan pemilu sebagai lahan atau kompetisi untuk mengabdi untuk bangsa," kata M. Cholil Nafis dalam keterangannya, Minggu (5/5/2019).
Multaqo adalah pertemuan ulama, habaib dan cendekiawan muslim yang diselenggarakan untuk menyikapi situasi dan kondisi bangsa agar tetap terjaga stabilitas keamanan dan ukhuwah Islamiyah. Sejumlah tokoh agama hadir, di antaranya ada Abuya Muhtadi dan Habib Jindan.
Cholil berharap, acara tersebut bisa menjadi teladan bagi generasi muda untuk berkomitmen terhadap bangsa, karena para ulama ingin hidup damai dan percaya terhadap lembaga negara yang disepakati bersama dalam menyelenggarakan Pemilu.
"Saya tak meragukan kompetensi dan berkenaan dengan keulamaannya dan kewibawaannya, mereka orang-orang yang eksis di masyarakat dan berjuangan untuk umat dan terlihat komitmennya terhadap negara ini. Mudah-mudahan kami generasi muda, para santri dapat menteladani ulama-ulama yang komitmen terhadap bangsa seperti K.H Maimun Zubair, Habib Lutfi, Abuya Muhtadi dan yang muda seperti Habib Salim Jindan," ujarnya.
Multaqo Ulama sedianya digelar di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, pada Jumat 3 Mei 2019 dan mengeluarkan delapan rekomendasi. Ulama yang hadir mulai dari Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, KH Maimoen Zubair, Habib Luthfi Bin Yahya, Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar, dan Ketua Umum Patriot Garuda Nusantara (PGN) Nuril Arifin Husein alias Gus Nuril.
Rekomendasi Multaqo di antaranya, menegaskan kembali kesepakatan pendiri bangsa dan Alim Ulama, bahwa bentuk bangunan yang sejalan dengan Islam di bumi Indonesia adalah NKRI. 
NKRI adalah bentuk negara yang sesuai dengan Islam yang rahmatan lil alamin di Indonesia, dan Pancasila adalah dasar negara dan falsafah bangsa. Ulama juga mengimbau umat Islam untuk bersama-sama mewujudkan stabilitas keamanan dan situasi kondusif, mengedepankan persamaan sebagai umat manusia yang saling bersaudara satu sama lain. Ketimbang menonjolkan perbedaan yang kontraproduktif selama dan sesudah Ramadan.
Umat juga diajak menghindari dan menangkal aksi provokasi dan kekerasan dari pihak yang tidak bertanggung jawab selama dan setelah Ramadan, selain mengganggu dapat juga menghilangkan pahala puasa di bulan suci ini.
(Ari)

No comments:

Powered by Blogger.